Minggu, 27 Desember 2015

Keindahan Danau Terbesar Se-Asia Tenggara


Setahun yang lalu, saya dan beberapa orang teman berkunjung ke sini. Siapa sih yang gak tau danau terbesar se-Asia Tenggara ini.

Danau yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara ini, konon katanya terbentuk dari letusan super vulkano puluhan ribu tahun silam looooh.. Wow, semakin menarik ya mempelajari sejarahnya. Tapi, tunggu dulu, di sini saya tidak membahas sejarah terbentuknya danau Toba dan bagaimana pulau Samosir bisa berada di tengah-tengahnya. Saya hanya berbagi foto-foto menarik yang mungkin bisa menambah minat teman-teman untuk datang berkunjung ke tempat wisata ini. Jangan mau kalah sama turis-turis yang jauh-jauh datang dari negeri mereka untuk menikmati keindahan alam Danau Toba dan Pulau Samosir. 
Pelabuhan Ajibata

Gambar di atas adalah pelabuhan Ajibata. Kami menggunakan kapal penyebrangan dari pelabuhan Ajibata menuju Tuktuk. Jangan khawatir dengan tarif biaya penyebrangannya, gak mahal kok, mungkin kalau saya gak lupa sekitar 7-10 ribu rupiah saja.
Siap Menyebrang

Pada saat itu, cuaca sangat bersahabat, angin sepoi-sepoi, gak panas-panas banget dan gak mendung-mendung juga. Di sepanjang perjalanan, kita bisa menikmati keindahan danau dengan bau khas nya, di temani langit biru dengan awan cumulus yang seakan-akan mengikuti arah perjalanan kami. 

Batak Museum Tomok
Nah, setelah menempuh perjalan sekitar 30-45 menit dengan satu kali transit, kami pun tiba di Museum Tomok. Di sepanjang perjalanan, kami juga menemukan banyak toko-toko souvenir yang menjual berbagai macam barang, ada baju khas batak, kaos-kaos, topi ( seperti yang saya dan teman saya kenakan), pernak-pernik, mainan kunci, dan miniatur rumah adat batak, dan masih banyak lagi. Harganya cukup terjangkau, pintar-pintar menawar dan meluluhkan hati emak-emak atau namboru-namboru penjualnya. Hahaha...

Sigale-gale
Gak sah kalau gak berfoto sama patung yang katanya bisa 'Manortor' (tarian khas batak) atau bergerak sendiri loh... (Hihihi ... takuttttttt). Gak perlu takut sebenarnya, untuk menggerakkan patung ini, ada pemandunya koq. Si pemandu ini lah yang menggerakkan 'sigale-gale' sehingga dia bisa menari layaknya seperti manusia. Namun, ada mitos yang beredar dari mulut ke mulut, bahwa patung ini sekali-kali bisa menangis dan bergerak sendiri tanpa ada yang menggerakkannya (ini hanya cerita dari mulut ke mulut, bukan fakta ilmiah). Hehehe... So, gak usah takut ya.

Ada Bule :D
Nah, itu tu salah satu bukti betapa banyak nya turis manca negara yang datang berkunjung ke sini. Di perjalan menuju penginapan, kami bertemu dengan sepasang turis yang menurut saya sangat ramah. Terbukti dengan keterbukaan mereka menerima ajakan kami untuk berfoto bersama. Sepertinya mereka sangat menikmati wisata di sini. 
Lokasi Penginapan
Begitulah suasana penginapan kami. Bersih, indah, nyaman, dan tentunya aman. Hehehe ... Kami menyewa dua kamar, satu kamar untuk para ladies dan yang satunya lagi untuk para cowok. Hargany terjangkau dan gak bikin kantong kering. Hihi ...
Sewa Motor Menuju Pemandian Air Panas
Di sini kita juga bisa menggunakan jasa penyewaan motor. Kalau tidak salah, per jam nya sekitar 40 ribu rupiah, berhubung karena yang punya motor adalah pemilik penginapan kami, jadi bisa nego dan dapat korting.
Mie Gomak
Nah, sebelum berenang di kolam air panas yang mengandung sulfur, kami pun menyantap makanan khas Sumatera Utara ini, namanya Mie Gomak. Bagi saya yang memang seorang batak asli, makanan ini sangat maknyusss dan ngangenin. Sulit sekali menemukan makanan seperti ini di kota Jakarta.

Setelah puas berenang dalam air yang lebih dari sekedar hangat, kami pun beranjak dan kembali ke penginapan. Di perjalanan yang gelap, sepi, dan jalan yang berbelok-belok serta banyak lobang, ada rasa ketakutan apakah kami bisa sampai di penginapan dengan selamat. Karena keterbatasan motor, akhirnya kami bonceng tiga (istilah sekarang 'cabe-cabean', haha ..), dengan menggunakan motor dinas kantor teman saya. Karena saking takut dan khawatirnya, saya mengira bakalan nyemplung ke danau, ditambah lagi si abang mengendarai dengan kecepatan tinggi.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, akhirnya kami tiba di penginapan. Karena besok kami akan mengakhiri liburan ini, kami pun memutuskan untuk begadang malam itu ditemani api unggun dan kacang kulit yang gurih dan renyah.
Tepi Danau Toba

Nah, foto di atas adalah kegiatan yang kami lakukan sebelum berangkat pulang. Itu adalah tepi danau toba persis di depan penginapan kami. Teman-teman saya senang berenang dan menikmati aroma danau yang khas.

Dalam Kapal Penyebrangan
Ciyeeeehhh ...
Bagi kalian yang hobi travelling, datanglah ke tempat ini. Di jamin gak bakalan nyesel. Hehe ...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar