Rabu, 24 April 2019

Is It Possible To Predict An Earthquake?

  Hingga saat ini,pro dan kontra di antara kalangan para peneliti dan ahli seismologi masih terjadi. Beberapa peneliti seperti Macelwane (1946), de Montalk (1934), Wood & Gutenberg (1935), dan Richter (1958), meragukan dan pesismis terhadap prediksi gempa bumi. Di sisi lain, banyak juga peneliti dan ahli seismologi yang mendukung studi prediksi gempa bumi. Milne (1880) mendiskusikan beberapa fenomena yang mungkin dapat dikaitkan dengan prekursor gempa bumi, seperti perubahan cuaca, perilaku binatang, efek listrik, pasang di bumi, perubahan temperatur pada hot spring dan adanya gempa-gempa mikro. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta  semakin bertambahnya pemahaman para ahli seismologi mengenai mekanisme gempa bumi, menunjukkan bahwa sebelum gempa bumi terjadi ada tanda-tanda yang mendahuluinya, inilah yang disebut sebagai precursor.
  Saat ini, studi precursor gempa bumi telah banyak dilakukan. Para peneliti luar negeri maupun dalam negeri telah menghasilkan banyak tulisan ilmiah terkait dengan precursor gempa bumi.

...

To be continued ))

Selasa, 06 Juni 2017

Kawah Biru & Kawah Putih Tinggi Raja Sumatra Utara

Hai guys... (^_^) !!!
Kali ini kita akan mengulas salah satu tempat wisata yang masih jarang dikunjungi dan masih sedikit diketahui orang-orang. Berlokasi di tempat yang lumayan sulit dijangkau dan pastinya, dijamin gak akan mengecewakan!!!

Hmm...
Kalau bicara soal kawah putih, udah biasa lah ya... Secara kawah putih yang ada di Bandung sudah sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan luar negeri. [[Tahun lalu (2016) aku dan teman-teman ke sana dan di sana itu rame bgt, dan ternyata mereka itu ada yang dari Malaysia, Singapur, dan dari luar kota]].
Kawah Putih Ciwidey Bandung


Nah, kalau yang ini, ada dua kawah tapi bukan di Bandung ya guys... Hehehe
Ini Kawah Biru dan Kawah Putih di Simalungun Sumatra Utara. Lokasinya lumayan masuk ke pelosok, harus melewati jalan yang berbatu dan tidak rata. Perjalan ke sini memakan waktu sekitar 2 Jam dari Simpang " ...... " (Lupa nama simpangnya,, hehehe #Peace). 
Kawah Biru Tinggi Raja
Buat kamu yang tertarik pergi ke sana, jangan lupa mempersiapkan diri (terutama harus siap perutnya dikocok-kocok karena jalan nya yang rusak parah. Aku ke sini sekitar bulan Mei 2017). Trus, jangan heran nanti di sepanjang jalan ada orang setempat yang minta uang (yaaa, semacam PUNGLI laaahhhh....). Biasanya pengguna Mobil dipatok dengan harga yang lebih mahal daripada Sepeda Motor (sekitar 20k an lah,,,). Harus pinter2 negosiasi jugaaaa... Wkwkwkwkwk

Minggu, 02 April 2017

Kalahkan Ketakutan dengan IMAN !!!

Hai, happy sunday all...
Udah pada ibadah? atau ada yang gak ibadah karena bangun kesiangan, atau karena cuaca buruk, atau karena tidak punya kendaraan atau karena alasan-alasan lainnya?

Yups,,, hari ini aku nyaris gak ibadah hanya karena bangun kesiangan, takut pulang kemalaman kalau ibadah sore, takut kena begal, takut ini itu dan lain sebagainya. Bener ya, kalau kita mau ibadah itu ada aja ya alasan yang sepertinya logis supaya kita memutuskan untuk tidak ibadah.

Nah, singkat cerita, dua jam sebelum berangkat ibadah sore, aku hampir saja memutuskan untuk tidak ibadah. Namun, kemudian aku ingat Firman Tuhan di minggu sebelumnya, dimana dikatakan bahwa ibadah itu sangat penting, Bahkan Tuhan membebaskan umat Israel dari perbudakan orang Mesir supaya mereka datang beribadah kepada Tuhan. Ibadah sangat penting dan terlalu penting. Iman Kristen tanpa ibadah bukan iman yang sesungguhnya. Dalam Firman-Nya dikatakan bahwa Tuhan bekerja selama 6 hari dan pada hari yang ke-7 Dia beristirahat. Itulah sebabnya, pada hari yang ke-7 itu, kita sebagai umat-Nya harus datang beribadah.

Akhirnya, dalam kekhawatiran itu, aku memutuskan untuk tetap pergi beribadah. Dalam hati aku berteriak, " Aku akan tetap pergi ibadah, meskipun nanti aku harus mengalami sesuatu yang menakutkan". Aku semakin bersemangat karena mau ketemu Tuhan Yesus. Rasa takut dan khawatir hilang karena membayangkan nikmatnya hadirat Tuhan.

Segera aku bergegas mandi, cari baju yang ok, berdandan, pokoknya aku excited banget ketemu Tuhan Yesus. Ternyata bukan cuma rasa takut dan khawatir yang mencoba menghalangi ku pergi ibadah. Setelah beres-beres selesai dan mau berangkat, hujan pun mulai turun. Tapi tekad ku sudah bulat. Apa pun yang terjadi, bahkan jika badai guntur pun, aku akan tetap ibadah. Dengan mengendarai motor dan menggunakan mantel hujan, aku pun melaju ke gereja.

Sesampainya di gereja, aku sangat bersyukur karena haridat Tuhan yang sungguh luar biasa. Rasanya seperti mendapat kekuatan baru dan sukacita yang berlimpah-limpah. Sangat bersyukur karena Tuhan telah memampukan aku untuk memilih datang beribadah pada hari itu. Keputusan yang sangat tepat dan paling tepat untuk memilih Dia dari segalanya. Mengalahkan rasa takut karena ada jaminan yang diberikan-Nya.

Setelah ibadah selesai, aku pun beranjak pulang ke rumah. Apa yang menjadi ketakutan dan kekhawatiran ku, tak satu pun terjadi. Dia menyertai ku. Dia menjaga aku. Bahkan dia berikan sukacita berlimpah-limpah. Terimakasih Tuhan Yesus. Menjadi Kristen dan memiliki Iman kepada Yesus adalah hal yang paling terbaik yang pernah terjadi dalam hidup ku. Jika saja aku bisa memilih ingin menjadi seperti apa hidup ku, maka aku akan tetap memilih hidup yang memiliki iman kepada-Mu.
Terimakasih Tuhan Yesus.

Minggu, 27 Desember 2015

Keindahan Danau Terbesar Se-Asia Tenggara


Setahun yang lalu, saya dan beberapa orang teman berkunjung ke sini. Siapa sih yang gak tau danau terbesar se-Asia Tenggara ini.

Danau yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara ini, konon katanya terbentuk dari letusan super vulkano puluhan ribu tahun silam looooh.. Wow, semakin menarik ya mempelajari sejarahnya. Tapi, tunggu dulu, di sini saya tidak membahas sejarah terbentuknya danau Toba dan bagaimana pulau Samosir bisa berada di tengah-tengahnya. Saya hanya berbagi foto-foto menarik yang mungkin bisa menambah minat teman-teman untuk datang berkunjung ke tempat wisata ini. Jangan mau kalah sama turis-turis yang jauh-jauh datang dari negeri mereka untuk menikmati keindahan alam Danau Toba dan Pulau Samosir. 
Pelabuhan Ajibata

Jumat, 25 Desember 2015

Bataknese Food

 
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini pun liburan natal dan tahun baru sendirian di Jakarta. Ada perasaan sedih sih gak bisa ngumpul bareng keluarga, ngerayain natal dan tahun baru bareng-bareng. Tapi yaudah lah, kan ini tahun terakhir natalan di sini. Tahun depan udah wisuda dan balik lagi ke Medan. Jadi, gpp lah ya ... Hehe

 Nah, berhubung libur, dan gak tahu mau ngapain, muncul lah ide untuk nyari makanan 'Khas Batak' yang ada di sekitaran Jakarta. Kebetulan, temen aku yang berinisial 'L' ini pun ternyata merekomendasikan tempat makan khas batak yang dulu pernah dia singgahi (Haha.... Bahasanya...)

Akhirnya kami putuskan untuk berangkat dari stasiun Pondok Ranji menuju stasiun Cawang, trus naik busway ke Halte Cawang BKN. Sebenarnya banyak transit-transitnya sih, ya cuma karena perjalanannya cukup jauh dan perut mulai laper, plus udah ngebayangin gimana lezatnya makanan itu, jadinya gak inget lagi udah berapa kali transit sebelum akhirnya kita sampai di TKP. Hahaha ...

Keluar dari Halte, nyebrang melalui jembatan penyebrangan dan ya persis di pinggir jalan, berjejer rumah makan khas batak. Berhubung temen ku yang berinisial 'L' tadi udah pernah makan di tempat ini, jadi dia merekomendasikan tempat makan yang paling enak menurut selera dia.

Si abang-abang pun bertanya kita mau pesen apa. Sayangnya, di sini gak ada menu makanannya. Jadi si abang-abang tadi nyebutin satu-satu menu apa aja yang ada di sini. Karena udah laper banget ya dan pengen cepet-cepet nyobain makanannya, kita pesen BPK yang kata abangnya itu porsi sedang sementara kalau menurut aku sih itu porsi sedikit banget. Karena BPK porsi sedang tadi gak cukup untuk perut kami berdua, akhirnya kami order satu porsi lagi, sambil menunggu mie goreng dan bakmie goreng yang udah kita pesen juga. 

Ini dia makanannya ...



Senin, 10 Agustus 2015

MASYARAKAT PESISIR PANTAI BARAT SUMATERA, PENTING MEMAHAMI TSUNAMI

Masih jelas di ingatan kita bagaimana tsunami telah meluluhlantakkan kota Aceh dan sekitarnya. Ratusan ribu orang tewas mengenaskan. Puluhan ribu jiwa pun dinyatakan hilang tak jelas dimana jasadnya berada. Kerukasan di mana-mana, yang tersisa hanyalah bekas-bekas reruntuhan bangunan. Tidak hanya di Aceh, tsunami yang berpusat di Samudera Hindia itu juga mengimbas ke beberapa negara lainnya seperti Thailand, India, Maladewa, Somalia, Sri Lanka, dan Myanmar. Sangat memilukan, tsunami terdasyat di abad ini telah menyisakan luka yang dalam bagi para korban. Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai barat Sumatera, kita harusnya memahami apa itu tsunami, supaya kejadian di Aceh pada 26 Desember 2004 yang lalu, tidak terulang lagi.
Tsunami adalah istilah yang berasal dari Bahasa Jepang. Tsu berarti pelabuhan dan nami berarti gelombang. Secara umum, tsunami diartikan sebagai gelombang laut yang besar di pelabuhan. Dengan bebas, kita bisa mendeskripsikan tsunami sebagai gelombang laut yang sangat besar (periode panjang) yang disebabkan oleh adanya gangguan di dasar laut . Gangguan-gangguan tersebut bisa berupa gempa tektonik di dasar laut, erupsi gunung vulkanik (meletusnya gunung api) di dasar laut, adanya longsoran (land-slide) di dasar laut, atau disebabkan oleh jatuhnya meteor di laut.

Jumat, 26 Juni 2015