Senin, 10 Agustus 2015

MASYARAKAT PESISIR PANTAI BARAT SUMATERA, PENTING MEMAHAMI TSUNAMI

Masih jelas di ingatan kita bagaimana tsunami telah meluluhlantakkan kota Aceh dan sekitarnya. Ratusan ribu orang tewas mengenaskan. Puluhan ribu jiwa pun dinyatakan hilang tak jelas dimana jasadnya berada. Kerukasan di mana-mana, yang tersisa hanyalah bekas-bekas reruntuhan bangunan. Tidak hanya di Aceh, tsunami yang berpusat di Samudera Hindia itu juga mengimbas ke beberapa negara lainnya seperti Thailand, India, Maladewa, Somalia, Sri Lanka, dan Myanmar. Sangat memilukan, tsunami terdasyat di abad ini telah menyisakan luka yang dalam bagi para korban. Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai barat Sumatera, kita harusnya memahami apa itu tsunami, supaya kejadian di Aceh pada 26 Desember 2004 yang lalu, tidak terulang lagi.
Tsunami adalah istilah yang berasal dari Bahasa Jepang. Tsu berarti pelabuhan dan nami berarti gelombang. Secara umum, tsunami diartikan sebagai gelombang laut yang besar di pelabuhan. Dengan bebas, kita bisa mendeskripsikan tsunami sebagai gelombang laut yang sangat besar (periode panjang) yang disebabkan oleh adanya gangguan di dasar laut . Gangguan-gangguan tersebut bisa berupa gempa tektonik di dasar laut, erupsi gunung vulkanik (meletusnya gunung api) di dasar laut, adanya longsoran (land-slide) di dasar laut, atau disebabkan oleh jatuhnya meteor di laut.